Tak Lolos Uji Kelayakan di DPR, Calon Hakim Agung Triyono Sempat Dicecar soal Kenaikan Harta Rp51,2 Miliar

Calon hakim agung Triyono Martanto mengikuti fit and proper test di Komisi III DPR RI. (Foto: TV Parlemen)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR RI telah mengambil keputusan terkait uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper) calon hakim agung dan calon hakim ad hoc pada Selasa (28/3/2023) kemerin. Hasilnya, ada tiga nama calon yang lolos sebagai hakim agung.

"Ada tiga yang kita pilih, itu Pak Lucas, Lulik, kemudian hakim agama Imron. Ya udah. Itu aja tiga," kata Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Sementara, calon hakim agung bidang tata usaha negara (TUN) khusus pajak, Triyono Martanto, tidak lolos.

Triyono sendiri merupakan calon hakim agung yang viral karena harta kekayaannya disorot. Sebab, Triyono memiliki harta hingga Rp 51,2 miliar. Kekayaan Triyono diketahui meroket tajam dalam satu tahun.

Bahkan, saat fit and proper test Triyono sempat dicecar oleh anggota Komisi III DPR RI, diantaranya Arsul Sani dan Habiburokhman.

Lebih lanjut, Bambang Pacul menjelaskan, tak ada calon hakim ad hoc yang lolos pada sesi fit and proper. Hal ini berdasarkan musyawarah yang dilakukan anggota Komisi III.

"Itu tadi kan semua pandangan fraksi-fraksi, ketika itu kemudian ada lobi-lobi musyawarah, jadi akhirnya ketemu lah garis itu. Ada yg usulkan lain, ada. Tapi itu kemudian mengerucut ke tiga itu, setelah selesai lobi. Jadi bukan tiba-tiba tiga, ada ini ada itu, mengerucut ke tiga," ujarnya.

"Enggak. Nggak ada itu (hakim ad hoc)," sambungnya.

Komisi Yudisial memastikan akan memeriksa Hakim Agung Sudrajad Dimyati yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap. KY juga mendukung penuh langkah KPK melakukan penegakan hukum setuntas-tuntasnya.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Calon Hakim Ad Hoc yang Diloloskan

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP Bambang Wuryanto atau dikenal dengan panggilan Bambang Pacul mengatakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih kader partainya. (Foto: Delvira Hutabarat/Liputan6.com).

Pacul mengatakan tak ada posisi hakim ad hoc yang diloloskan lantaran calon yang diusulkan KY belum memiliki kemampuan yang mumpuni. Menurutnya, hal itu sudah kesepakatan bersama.

"Gini loh, ini keputusan komisi. Kan komisi itu terdiri dari sekian banyak komisi, ada sekian fraksi, gitu loh. Tapi yang kudengar tadi, yang HAM itu belum punya pengalaman menangani HAM berat, gitu loh, tadi yang kudengar. Kalau aku bener apa bohong ya nggak tahu," paparnya dia.